Faktor Penyebab Sariawan - Sariawan merupakan salah satu keluhan yang paling umum diderita, bahkan mungkin semua orang pernah merasakan sariawan ini. Tapi, mungkin anda bertanya-tanya mengapa kita bisa terkena sariawan dan faktor apa saja yang memicu timbulnya sariawan? Simak sajian lengkapnya berikut ini.
Berikut ini adalah penyebab sariawan berdasarkan jenisnya :
a. Penyebab Sariawan Aphtous
Penyebab sariawan ini belum diketahui secara pasti, tapi ada beberapa faktor yang memiliki pernana terhadap munculnya sariawan jenis ini, seperti infeksi bakteri atau virus, konsumsi obat-obatan tertentu, kekurangan gizi, stress, kurang tidur, trauma pada mulut, penurunan berat badan yang mendadak, dan makanan tertentu seperti kopi, cokelat, keju, kentang, buah jeruk, dan kacang-kacangan. Sariawan ini juga disebabkab oleh sistem kekebalan tubuh yang menurun akibat penykait pilek atau flu, perubahan hormonal, atau kekurangan vitamin B12 dan asam folat.
b. Penyebab Sariawan Herpes
Cold sore disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1, tidak seperti sariawan apthous, sariawan ini dapat menular. Setelah seseorang terinfeksi, virus akan tetap berada dalam tubuh dan akan menjadi aktif ketika daya tahan tubuh menjadi drop seperti ketika stress, demam, trauma, perubahan hormonal (seperti menstruasi) dan paparan sinar matahari yang berlebihan.
Ketika luka sariawan umuncul lagi, biasanya lokasinya tersebut akan cenderung sama seperti lokasi sariawan yang sebelumnya, dan perlu diawaspadai bahwa sariawan yang dapat menular ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain seperti pada mata atau alat kelamin dengan istilah yan sama pula, herpes simpleks.
c. Penyebab Sariawan Iritasi
- Tergigitnya pipi, lidah, atau bibir
- Pemakaian kawat gigi atau peralatan gigi lainnya yang tajam dan gigi yang patah
- Penyakit gusi atau infeksi mulut lainnya
- Makanan atau minuman yang panas
- Nginang (mengunyah tembakau)
- Alergi terhadap hal-hal tertentu, seperti makanan atau obat-obatan
- Penyakit autoimun yang mempengaruhi lapisan mukosa mulut sperti penyakit lupus, penyakit crohn, atau penyakit Behcet.
- Mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat kemoterapi, antibiotik, obat yang digunakan untuk rheumatoid arthtritis atau obat epilepsi.
- Paparan radiasi pada pengobatan kanker.
- Ada banyak faktor yang menjadi pemicu timbulnya sariawan. Akan tetapi penyebab sariawan yang berulang atau Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) masih belum diketahui secara pasati. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab timbulnya sariawan:
Secara umum, faktor penyebab timbulnya sariawan adalah sebagai berikut :
1. Pasta gigi dan obat kumur sodium lauryl sulphate (SLS)
Berdasarkan penelitian, produk dengan kandungan SLS dengan busa yang banyak ditemukan dalam pasta gigi dan obat kumur. Penggunaan produk SLS ini dapat menyebabkan permukaan rongga mulut menjadi kering dan lebih rentan terjadi iritasi, sehingga meningkatan resiko sariawan.
2. Trauma
Dalam hal ini, trauma bukanlah yang berhubungan dengan faktor berkembangnya SAR, tapi sebagai faktor pendukung terbentuknya SAR. Secara umum, penyakit sariawan ini terjadi karena bibir tergigit saat berbicara atau mengunyah makanan, akibat perawatan gigi, makanan atau minuman terlalu panas dan sikat gigi.
3. Genetik
Faktor genetika atau keturunan ini memiliki peran yang besar pada penderita sariawan. Bila kedua orang tua anda menderita SAR, sangat besar kemungkinannya anak-anaknya akan menderita SAR pula, bahkan anak-anaknya ini terancam menderita SAR sejak usia masih muda dan kondisinya akan lebih berat.
4. Gangguan immunologi
Menurut salah satu penelitian, respon imun yang berlebihan pada pasien pengidap SAR bisa menyebabkan ulserasi lokal pada mukosa.
5. Alergi dan sensitifitas
Alergi merupakan suatu respon imun spesifik (hipersensitifitas) terhadap alergen tertentu yang tidak diinginkan. Sensitivitas jaringan mulut terhadap beberapa bahan tertentu dapat menyebabkan pasien terjangkit SAR. Bahan tersebut dapat ditemukan dalam pasta gigi, obat kumur, lipstik, permen karet, serta bahan lainnya.
Setelah melakukan kontak dengan beberapa bahan yang sensitif, mukosa akan meradang. Gejala yang timbul disertai rasa panas, terkadang gatal, dapat juga berupa vesikel kecil, namun bersifat sementara dan akan pecah membentuk daerah erosi kecil maupun ulser yang kemudian akan berkembang menjadi SAR.
6. Stres
Stres adalah respon tubuh untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan yang terjadi secara terus menerus serta berpengaruh terhadap fisik dan emosi. Mungkin secara pemikiran sederhana, stress tidaklah begitu memiliki pengaruh terhadap munculnya sariawan, tapi pada faktanya memang stres dinyatakan sebagai salah satu faktor yang berperan secara tidak langsung terhadap ulser stomatitis rekuren ini. Agar kita jauh dari sariawan, usahakan agar kita juga terhindar dari stress.
7. Defisiensi nutrisi
Sariawan dapat terjadi karena timbul dan terjadi karena kekurangan nutrisi, antara lain defisiensi zat besi, asam folat, zink, vitamin B12, B1, B2 dan B6. Untuk mendapatkan nutrisi dalam mencukupi kebutuhan tubuh, kita dianjurkan untuk memulainya dengan menerapkan pola makan yang sehat dan berimbang.
8. Hormonal
Secara faktor hormonal, wanita mungkin sering mengalami sariawan pada masa pra-menstruasi. Biasanya saat menjelang menstruasi akan terjadi penurunan hormon estrogen dan progesteron secara mendadak. Penurunan hormon estrogen dapat mengakibatkan terjadinya penurunan aliran darah sehingga suplai darah utama ke perifer menurun.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan sel termasuk sel di dalam rongga mulut, maupun melambatnya proses keratinisasi. Akibatnya, timbul reaksi berlebihan pada jaringan mulut yang rentan terhadap iritasi lokal hingga mudah terjadinya saraiwan. Sedangkan hormon progesteron dianggap berperan dalam mengatur pergantian epitel mukosa mulut.
9. Merokok
Terdapat hubungan terbalik antara perkembangan sariawan dengan merokok. Beberapa pasien justru melaporkan mengalami sariawan setelah berhenti merokok. Biasanya perokok berat memiliki tingkat keparahan saraiwan yang rendah. Berperangaruh atau tidak terhadap diri anda, nyatanya merokok adalah kebiasaan yang bukan hanya menimbulkan kerusakan organ-organ tubuh perokok itu sendiri, tapi juga memberikan dampak yang buruk bagi orang-orang di sekitar yang turut menghisap asap rokok tersebut (perokok pasif).
5. Alergi dan sensitifitas
Alergi merupakan suatu respon imun spesifik (hipersensitifitas) terhadap alergen tertentu yang tidak diinginkan. Sensitivitas jaringan mulut terhadap beberapa bahan tertentu dapat menyebabkan pasien terjangkit SAR. Bahan tersebut dapat ditemukan dalam pasta gigi, obat kumur, lipstik, permen karet, serta bahan lainnya.
Setelah melakukan kontak dengan beberapa bahan yang sensitif, mukosa akan meradang. Gejala yang timbul disertai rasa panas, terkadang gatal, dapat juga berupa vesikel kecil, namun bersifat sementara dan akan pecah membentuk daerah erosi kecil maupun ulser yang kemudian akan berkembang menjadi SAR.
6. Stres
Stres adalah respon tubuh untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan yang terjadi secara terus menerus serta berpengaruh terhadap fisik dan emosi. Mungkin secara pemikiran sederhana, stress tidaklah begitu memiliki pengaruh terhadap munculnya sariawan, tapi pada faktanya memang stres dinyatakan sebagai salah satu faktor yang berperan secara tidak langsung terhadap ulser stomatitis rekuren ini. Agar kita jauh dari sariawan, usahakan agar kita juga terhindar dari stress.
7. Defisiensi nutrisi
Sariawan dapat terjadi karena timbul dan terjadi karena kekurangan nutrisi, antara lain defisiensi zat besi, asam folat, zink, vitamin B12, B1, B2 dan B6. Untuk mendapatkan nutrisi dalam mencukupi kebutuhan tubuh, kita dianjurkan untuk memulainya dengan menerapkan pola makan yang sehat dan berimbang.
8. Hormonal
Secara faktor hormonal, wanita mungkin sering mengalami sariawan pada masa pra-menstruasi. Biasanya saat menjelang menstruasi akan terjadi penurunan hormon estrogen dan progesteron secara mendadak. Penurunan hormon estrogen dapat mengakibatkan terjadinya penurunan aliran darah sehingga suplai darah utama ke perifer menurun.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan sel termasuk sel di dalam rongga mulut, maupun melambatnya proses keratinisasi. Akibatnya, timbul reaksi berlebihan pada jaringan mulut yang rentan terhadap iritasi lokal hingga mudah terjadinya saraiwan. Sedangkan hormon progesteron dianggap berperan dalam mengatur pergantian epitel mukosa mulut.
9. Merokok
Terdapat hubungan terbalik antara perkembangan sariawan dengan merokok. Beberapa pasien justru melaporkan mengalami sariawan setelah berhenti merokok. Biasanya perokok berat memiliki tingkat keparahan saraiwan yang rendah. Berperangaruh atau tidak terhadap diri anda, nyatanya merokok adalah kebiasaan yang bukan hanya menimbulkan kerusakan organ-organ tubuh perokok itu sendiri, tapi juga memberikan dampak yang buruk bagi orang-orang di sekitar yang turut menghisap asap rokok tersebut (perokok pasif).
10. Infeksi bakteri
Faktor infeksi adalah faktor yang paling umum penyebab terjadinya sariawan.
11. Penyakit sistemik
Bagi seseorang yang mengalami kesulitan untuk mengatasi sariawan yang muncul secara terus menerus, akan lebih baik jika melakukan pengujian oleh dokter untuk mempertimbangkan adanya penyakit sistemik. Beberapa keadaan medis yang dikaitkan dengan keberadaan ulser di rongga mulut adalah penyakit Behcet's, penyakit disfungsi neutrofil, penyakit gastrointestinal, HIV-AIDS, dan sindroma Sweets's.
12. Penggunaan Obat-obatan
Penggunaan obat nonsteroidal anti-inflamatori (NSAID), beta blokers, agen kemoterapi dan nicorandil dapat meningkatkan resiko terjadinya sariawan atau SAR.
Cara menegah timbulnya SAR, kita dapat melakukan beberapa hal berikut ini :
- Menjaga kebersihan rongga mulut, dengan cara berkumur dengan menggunakan air garam hangat atau obat kumur yang bebas kandungan SLS
- Menghindari stress
- Mengkonsumsi nutrisi yang cukup, dan utamakanlah makanan yang kaya akan serat seperti sayur dan buah segar yang mengandung cukup vitamin C, B12, dan zat besi.
Itulah beberapa Faktor Penyebab Saraiwan. Semoga dengan mengetahui faktor pemicu terjadinya sariawan, kita dapat lebih waspada dan mampu menghindarinya, sehingga kita bisa menekan resiko dan mecegah tejadinya sariawan. Semoga bermanfaat..
* Simak Juga :
0 comments "Faktor Penyebab Sariawan", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment