Pages

Pages - Menu

Monday, 12 May 2014

Penyakit Pneumonia (Radang Paru)

Penyakit Pneumonia (Radang Paru) -  Penumonia adalah suatu infkesi dari satu atau dua paru-paru yang biasanya disebabkan oleh bakteri-bakteri, virus atau jamur. Saat ini lebih dari 3 juta orang-orang menderita penyakit penumonia setiap tahun di Amerika. Lebih dari setengah juta dari orang-orang tersebut diopname di sebuah rumah sakit untuk perawatan. Meskipun kebanyakan orang dari mereka sembuh, kira-kira 5% meninggal. Dan tercatat di Amerika sendiri, penyakit ini adalah penyakit yang menduduki peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian di Negara Adidaya tersebut.

Penyakit Pneumonia (Radang Paru)

Penyebab Penyakit Penumonia
  • Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada orang dewasa):
  1. Streptococcus pneumoniae
  2. Staphylococcus aureus
  3. Legionella
  4. Hemophillus influenzae
  • Virus : virus influenza, chicken-pox (cacar air)
  • Organisme mirip bakteri : Mycoplasma pneumoniae (terutama pada anak-anak dan dewasa muda)
  • Jamur tertentu
Adapun cara mikroorganisme tersebut sampai pada paru-paru adalah melalui:
  • Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar
  • Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain
  • Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru.
Beberapa orang yang rentan terkena penyakit pneumonia ini adalah :
  • Peminum alkohol
  • Perokok
  • Penderita penyakit diabetes mellitus
  • Penderita penyakit gagal jantung
  • Penderita penyakit paru obstruktif menahun
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh karena obat tertentu (penderita penyakit kanker, penerima organ cangokan/transplantasi).
  • Gangguan sistem kekebalan karena penyakit (penderita penyakit AIDS).
Penyakit Pneumonia juga bisa terjadi setelah pembedahan terutama pembedahan perut atau cedera (terutama cedera dada), akibat adanya kesulitan untuk bernafas dalam, batuk dan mengeluarkan lendir yang tertahan. Dan gejala ini yang menjadi penyebabnya adalah Staphylococcus aureus, pneumokokus, Hemophilys influenzae atau kombinasi ketiganya.

Penyakit Pneumonia atau Radang Paru-paru pada orang dewasa paling sering diakibatkan oleh bakteri, yaitu Streptococcus pneumoniae (pneumococcus). Pneumonia pada anak-anak paling sering diakibatkan oleh infeksi virus pernafasan dan puncaknya terjadi pada usia 2-3 tahun. Pada usia sekolah, pneumonia paling sering disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae.

Pneumonia bisa dikelompokkan berdasarkan sejumlah sistem yang berlainan. Salah satu diantaranya adalah berdasarkan cara diperolehnya, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu "community-acquired" (diperoleh di masyarakat) dan "hospital-acquired" (diperoleh di rumah sakit). Pneumonia yang didapat di masyarakat paling sering disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae. Pneumonia yang didapat di rumah sakit biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus atau bakteri gram negatif, seperti Klebsiella pneumonia atau Pseudomonas aeruginosa. Pneumonia yang didapat di rumah sakit bisa terjadi pada orang-orang yang telah dirawat selama 48 jam atau lebih untuk kondisi lainnya. Pneumonia yang didapat di rumah sakit bisa bersifat lebih serius karena pada saat menjalani perawatan di rumah sakit, sistem pertahanan tubuh penderita untuk melawan infeksi seringkali terganggu. Selain itu, kemungkinan terjadinya infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik adalah lebih besar. Pneumonia jenis ini paling berisiko terjadi pada orang-orang yang menggunakan alat bantu pernafasan (ventilator).

Gejala Penyakit Pnemonia (Radang Paru)
  • Batuk berdahak
  • Nyeri dada (bisa tajam atau tumpul dan bertambah hebat jika penderitanya menahan nafas dalam atau batuk)
  • Sesak nafas
  • Laju pernafasan singkat
  • Demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan
  • Mudah lelah
  • Sakit kepala
  • Mual, muntah, nafsu makan berkurang
  • Nyeri perut
  • Kekakuan otot dan sendi.
Pengobatan untuk menyembuhkan penyakit pneumonia

Terapi yang diberikan untuk penderita penyakit pneumonia meliputi pengobatan untuk mengatasi infeksi dan mencegah terjadinya komplikasi. Orang-orang dengan Community-acquired pneumonia biasanya bisa diobati di rumah. Meskipun gejala-gejala mungkin akan mereda dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu, tetapi rasa lelah bisa menetap sampai sebulan atau lebih. Untuk mengetahui apakah infeksi telah mereda, bisa dianjurkan untuk melakukan foto rontgen dada ulang.

Pemberian terapi pada penderita penyakit pneumonia tergantung dari jenis dan keparahan penyakit yang dideritanya, usia penderita dan konsidi kesehatan secara keseluruhan. Akan tetapi, biasanya pengobatan yang diberikan antara lain adalah :
  • Antibiotika, untuk mengobati pneumonia akibat bakteri
  • Obat anti-virus, untuk mengatasi penyakit pneumonia akibat virus
  • Obat untuk mengatasi demam, seperti ibuprofen
  • Obat batuk, untuk meredakan batuk sehingga penderita bisa beristirahat.
  • Daun sirsak dan kulit buah manggis, juga bisa dijadikan salah satu alternatif penyembuhan penyakit pneumonia ini, sajian informasi lengkapnya dapat anda simak di => Obat Tradisional Penyakit Radang Paru-paru
Pencegahan Penyakit Pneumonia

Cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit pneumonia adalah dengan berhenti merokok. Selain itu, vaksinasi juga sangat perlu untuk diberikan.
  1. Vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae)
  2. Vaksin influenza
  3. Vaksin Hib (untuk mencegah pnemunonia karena Haemophilus influenzar type b)
Orang-orang yang rentan terhadap penyakit pneumonia (misalnya orang yang baru menjalani pembedahan bagian dada atau perut dan orang-orang yang tidak dapat bangun dari tempat tidur untuk waktu yang lama perlu melakukan latihan bernafas untuk bernafas dalam dan terapi mengeluarkan dahak untuk membantu mencegah terjadinya penyakit pneumonia.

Selalu waspa terhadap berbagai serangan penyakit radang paru-paru atau penyakit penumonia. Jalani gaya hidup yang lebih sehat serta peliharalah kebesihan tubuh serta lingkungan, agar kita terhindar dari penyakit yang mematikan ini. Kenali gejanya dan segera lakukan pengobatan agar penyakit pneumonia dapat segera teratasi dan dicegah sedini mungkin. Semoga bermanfaat..

No comments:

Post a Comment