Pages

Pages - Menu

Friday, 22 February 2019

Inilah 5 Langkah Mudah Mencegah Demam Berdarah

5 langkah mudah mencegah demam berdarah
Penyakit Demam Berdarah adalah salah satu jenis penyakit yang paling diwaspadai saat musim penghujan datang. Bagaimana tidak, penyakit yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti ini penyebarannya sangat cepat dan tak jarang memakan korban jiwa.

Untuk langkah pencegahannya sendiri yang paling umum dilakukan adalah dengan melakukan penyemprotan atau fogging, yang bertujuan untuk membasmi telur dan jentik-jentik nyamuk demam berdarah. Akan tetapi, tidak berhenti sampai di situ saja, langkah pencegahan demam berdarah ini harus kita sertai dengan tindakan nyata, yaitu dengan melakukannya sendiri di rumah dan di lingkungan sekitar. Berikut ini adalah 5 cara mudah mencegah demam berdarah :

1. Bersihkan bak mandi Anda seminggu sekali

Air merupakan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti . Nyamuk betina bertelur pada dinding bak yang terisi air, larva nyamuk kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme yang hidup di sekitarnya. Selama masa ini, larva nyamuk akan melepaskan kulit pelindung mereka dan berkembang biak hingga mencapai tahap terakhir. Ketika larva nyamuk sudah cukup kuat, selanjutnya larva akan berubah menjadi pupa. Pada tahap pupa, tidak dibutuhkan makanan. Pupa hanya akan mengalami perubahan bentuk hingga akhirnya menjadi nyamuk biasa yang siap terbang.

Keseluruhan siklus ini berlangsung 8 – 10 hari dalam suhu ruang. Membersihkan bak mandi Anda setidaknya satu minggu sekali dapat memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.

2. Perhatikan perabotan rumah tangga Anda yang menampung air

Baskom berisi air, vas bunga, ember, dan wadah lain yang dapat menampung air berpotensi menjadi tempat nyamuk bersarang. Rajin-rajinlah membersihkan tempat-tempat tersebut setidaknya dua kali seminggu untuk mengurangi risiko munculnya nyamuk pembawa demam berdarah.

3. Gunakan kasa nyamuk

Kasa nyamuk berguna untuk mencegah masuknya nyamuk dari luar rumah. Anda bisa memasang kasa nyamuk ini pada pintu dan jendela Anda.

4. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama

Sesekali perhatikanlah gantungan baju Anda di balik pintu. Baju kotor yang menumpuk dapat menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk. Memang tumpukan baju kotor bukan tempat nyamuk berkembang biak, tetapi merupakan tempat favorit nyamuk hinggap. Hal ini dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Jika Anda memang harus menyimpan kembali baju yang telah dipakai, letakkan baju pada tempat yang bersih dan tertutup.

5. Gunakan lotion anti nyamuk atau kelambu

Ketika Anda hendak bepergian, jangan lupa gunakan lotion anti nyamuk terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian. Namun tidak hanya saat bepergian, Anda tetap harus melindungi diri dari gigitan nyamuk ketika sedang tidur karena nyamuk demam berdarah aktif pada malam hari hingga menjelang subuh.

Selain menggunakan lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur juga dapat membantu menghindari gigitan nyamuk dan mencegah demam berdarah.

Demikianlah sajian informasi mengenai 5 langkah mudah mencegah demam berdarah, semoga bermanfaat.

Baca Juga :

Wednesday, 20 February 2019

Ciri Khas Nyamuk Demam Berdarah yang Harus Dikenali

ciri khas nyamuk demam berdarah
Tahukah Anda bagaimana ciri-ciri dari nyamuk Aedes Aegypti, si penyebab penyakit demam berdarah?

Musim pancaroba ketika cuaca tak menentu seperti saat inilah, merupakan waktu paling subur bagi nyamuk untuk berkembangbiak. 

Bagaimana tidak, ketika musim penghujan tiba, sampah-sampah yang berserakan, tempat-tempat yang tergenang air hujan, dan tempat-tempat penampungan air di rumah kitapun menjadi tempat perkembangbiakan telur dan jentik-jentik nyamuk yang memiliki kemampuan jarak terbang 100 meter ini.

Berikut ini ada beberapa ciri khas yang dimiliki oleh nyamuk demam berdarah yang harus kita ketahui, agar kita lebih waspada dan meminimalisir segala kemungkinan terburuknya. Dengan mengetahui ciri-ciri nyamuk demam berdarah itu sendiri, diharapkan kita bisa melakukan langkah pencegahan penyakit demam berdarah sebelum semuanya terlambat. Adapun ciri khas dari nyamuk berdarah yang harus kita kenali adalah sebagai berikut :

Jenis nyamuk demam berdarah

Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang diketahui memiliki empat serotipe virus dengue, di antaranya DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Di Indonesia sendiri, virus ini ditularkan oleh dua jenis nyamuk demam berdarah betina, yaitu Aedes aegypti sebagai vektor utama dan Aedes albopictus sebagai vektor sekunder.

Jenis nyamuk demam berdarah ini memiliki sifat anthropofilik, artinya mereka lebih memilih untuk menghisap darah manusia. Selain itu juga bersifat multiple feeding, artinya untuk memenuhi kebutuhan darah sampai kenyang biasanya nyamuk ini bisa menghisap darah beberapa kali.

Sifat multiple feeding inilah yang dapat meningkatkan risiko penularan demam berdarah di wilayah perumahan yang penduduknya lebih padat. Sebab, satu nyamuk yang infektif dalam satu periode waktu menggigit akan mampu menularkan virus kepada lebih dari satu orang.

Warna dan bentuk tubuh nyamuk

Cara mudah mengenali nyamuk demam berdarah adalah dengan melihat warna dan bentuknya. Bila Anda menemukan nyamuk dengan ciri-ciri berukuran kecil dan berwarna hitam dengan belang (loreng) putih di seluruh tubuh, maka dapat dipastikan itu merupakan nyamuk demam berdarah. Nyamuk ini memiliki kemampuan untuk terbang setinggi 100 meter sehingga daya jangkau penularannya cukup jauh.

Waktu gigit

Sifat khas dari nyamuk demam berdarah dapat dilihat dari waktu gigitan. Nyamuk demam berdarah aktif menggigit pada pagi hingga sore hari, paling aktif saat dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam.

Nyamuk demam berdarah terkadang menggigit tanpa sepengetahuan Anda karena biasanya nyamuk ini menggigit dari belakang tubuh Anda dan menuju pergelangan kaki dan siku. Gigitannya pun seringkali tidak menimbulkan rasa sakit sehingga Anda mungkin tidak sadar saat terkena gigitan nyamuk demam berdarah.

Tempat perkembangbiakan

Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus termasuk jenis nyamuk pemukiman. Jadi, nyamuk ini menyukai tempat atau wadah penampungan air yang jernih untuk meletakkan telurnya. Tempat-tempat ini pun tidak hanya di dalam rumah saja, sebab tempat penampungan di luar rumah pun bisa menjadi tempat perkembangbiakannya dan seringkali luput dari perhatian.

Secara umum, nyamuk demam berdarah menyukai tempat yang agak gelap dan lembap. Nyamuk Aedes aegypti lebih banyak ditemukan berkembang biak di tempat-tempat penampungan air buatan, misalnya bak mandi, ember, vas bunga, tempat minum burung, kaleng bekas, dan tempat-tempat sejenis.

Sementara itu, nyamuk Aedes albopictus lebih banyak ditemukan di penampungan air alami di luar rumah, seperti ketiak daun, lubang pohon, dan potongan bambu.

Bila Anda memiliki kebiasaan menggantung baju di belakang pintu, Anda perlu waspada sebab tumpukan baju ini juga menjadi tempat hinggap yang disenangi oleh nyamuk demam berdarah.

Pola jentik nyamuk demam berdarah

Selain mengetahui ciri-ciri nyamuk demam berdarah, Anda juga perlu tahu jentik mana yang merupakan jentik nyamuk demam berdarah. Saat Anda mengecek bak mandi atau tempat penampungan lainnya, jentik nyamuk demam berdarah biasanya bergerak aktif dari bawah ke atas permukaan air secara berulang-ulang. Nah, bila Anda menemukannya, segeralah untuk menguras bak mandi guna mencegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Itulah beberapa ciri khas nyamuk demam berdarah yang harus kita ketahui. Semoga informasi ini memberikan manfaat dan pengetahuan tentang nyamuk demam berdarah, guna mencegah dan menghindari penyakit yang bisa merenggut keselamatan penderitanya ini.

Sunday, 17 February 2019

Kenali 3 Fase Penyakit Demam Berdarah

3 fase demam berdarah
3 fase demam berdarah
Nyamuk Aedes aegypti yang membawa penyakit demam berdarah ini memiliki kemampuan terbang sejauh 100 meter sehingga proses penularannya berlangsung sangat cepat. Di musim pancaroba ini, nyamuk penyebab demam berdarah ini justru berkembangbiak dengan sangat cepat, kita sudah ketahui bersama bahwa siklus perkembangan nyamuk demam berdarah inipun terjadi di lingkungan sekitar kita. 

Kemudian bagaimana langkah kita untuk mencegah atau paling tidak meminimimalisir pertumbuhan para nyamuk-nyamuk nakal ini? inilah yang menjadi tanggungjawab kita bersama. Dibutuhkan kesadaran terhadap kebersihan lingkungan sekitar kita, membersihkan setiap genangan-genangan air yang menjadi tempat favorit nyamuk untuk bertelur dan berkembangbiak, menutup tempat penampungan air, dan mengurasnya dengan memastikan tidak ada lagi telur atau jentik-jentik nyamuk yang tersisa.

Selain mengetahui ciri-ciri nyamuk demam berdarah beserta gejala penyakitnya, kita pun harus mengetahui beberapa fase demam berdarah yang terjadi pada seseorang yang menderita penyakit demam berdarah ini. Adapun beberapa fase demam berdarah adalah sebagai berikut :

1. Fase demam

Gejala yang paling khas saat terkena demam berdarah adalah demam tinggi. Karena itulah fase awal demam berdarah disebut dengan fase demam. Pada fase ini, penderita akan mengalami demam secara tiba-tiba hingga mencapai 40 derajat celcius selama 2 sampai 7 hari.

Munculnya demam tinggi pada kasus demam berdarah sering kali disertai dengan muka kemerahan, kulit memerah, nyeri seluruh tubuh, nyeri otot, dan sakit kepala. Namun, bila demam berlangsung selama lebih dari 10 hari, maka kemungkinan demam tersebut bukanlah gejala demam berdarah.

Pada beberapa kasus lainnya ditemukan gejala berupa nyeri dan infeksi tenggorokan, sakit di sekitar bola mata, anoreksia, mual dan muntah. Gejala-gejala inilah yang menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit yang mengarahkan dokter pada diagnosis demam berdarah.

Gejala-gejala demam berdarah yang dirasakan membuat penderita menjadi sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari, misalnya menjadi tidak mampu untuk pergi ke sekolah, melakukan pekerjaan kantor, dan kegiatan rutin lainnya.

Untuk mencegah hal negatif lainnya, penderita demam berdarah dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah terjadinya dehidrasi. Pasien juga harus terus dipantau karena hal ini rentan untuk memasuki fase kritis.

2. Fase kritis

Setelah melewati fase demam, pasien demam berdarah akan mengalami fase kritis. Nah, fase ini biasanya menjadi ‘pengecoh’ karena penderita merasa sembuh dan dapat melakukan aktivitas kembali. Pasalnya, fase kritis ini ditandai dengan penurunan suhu tubuh hingga 37 derajat celcius ke suhu normal.

Padahal, bila fase ini terabaikan dan tidak segera mendapatkan pengobatan, trombosit pasien akan terus menurun secara drastis dan dapat mengakibatkan perdarahan yang sering tidak disadari. Oleh sebab itu, pasien harus cepat ditangani oleh tim medis karena fase kritis ini berlangsung tidak lebih dari 24-38 jam.

Selama masa transisi dari fase demam ke fase kritis, pasien memasuki risiko tertinggi untuk mengalami kebocoran pembuluh darah. Indikasi dini kebocoran pembuluh darah tersebut dapat dilihat saat penderita demam berdarah mengalami muntah secara terus menerus, mimisan, pembesaran organ hati, atau nyeri perut yang tak tertahankan.

3. Fase penyembuhan

Bila pasien demam berdarah berhasil melewati fase kritisnya, penderita demam berdarah akan kembali merasakan demam. Namun, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Pasalnya, kondisi ini merupakan fase penyembuhan dimana trombosit akan perlahan naik dan normal kembali. Penderita akan mengalami pengembalian cairan tubuh secara perlahan pada 48-72 jam setelahnya.

Mulai memasuki fase penyembuhan, kesehatan pasien demam berdarah akan berangsur-angsur membaik yang ditandai dengan peningkatan nafsu makan, penurunan gejala nyeri perut, dan fungsi diuretik yang membaik. Jumlah sel darah putih pasien akan kembali normal yang kemudian diikuti dengan pemulihan jumlah trombosit.

Kunci utama untuk menurunkan kemungkinan komplikasi atau kematian pada penderita demam berdarah adalah dengan memberikan asupan yang dapat menaikkan jumlah trombosit pada saat memasuki fase kritis. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan mengonsumsi jambu biji.

Jambu biji mengandung trombinol yang mampu merangsang trombopoietin lebih aktif, sehingga dapat menghasilkan keping darah yang lebih banyak memicu pembentukan platelet atau trombosit darah baru. Karena pasien demam berdarah memerlukan asupan yang mudah dicerna, maka sebaiknya jambu biji diolah dulu menjadi jus. Kandungan air pada jus juga baik untuk mencegah dehidrasi sehingga dapat mempercepat penyembuhan demam berdarah.

Itulah beberapa fase demam berdarah yang harus kita kenali. Semoga kita menjadi lebih waspada dan sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari ancaman demam berdarah.

Source :https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/demam-berdarah-dengue-dbd/fase-demam-berdarah/